Rabu, 27 Februari 2013

APEL YANG MENGUBAH DUNIA


Alkisah lereng pegunungan Himalaya di sebuah padepokan ada seorang  Pertapa Sakti sedang memberikan wejangan kepada seorang muridnya yang kebetulan berasal dari Indonesia.
Pertapa : ketahuilah nak, ada 3 buah apel yang sangat sakti dan membawa perubahan besar dunia ini
Murid : Buah apel apakah gerangan wahai guru? (tanya murid agak penasaran)
Pertapa : Apel pertama adalah apel yang dimakan oleh Istri Nabi Adam, yang karenanya maka manusia diturunkan dari surga ke dunia ini, dan lihatlah dunia ini begitu maju dan indah karenanya
Murid : Lalu yang kedua ?
Pertapa : Apel yang jatuh menimpa kepala Isac Newton, apel inilah ang menjadi asal mula perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga saat ini dunia terasa lebih kecil karenanya, manusia banyak dipermudah olehnya.
Murid : Lantas apel yang ketiga guru?
Pertapa : Apel yang sebagian dimakan ulat, punyanya Steve Jobs, dialah yang menjadi pelopor perkembangan Ilmu IT yang begitu pesatnya. Steve Jobs banyak mengubah paradigma tentang ilmu IT.
Murid : guru di Indonesia sekarang ada apel keempat, namun sangat disayangkan justru aple yang keempat ini bukannya membawa perubahan yang positif namun justru sebaliknya yang membawa malapetaka dan kehancuran di negeri kami.
Pertapa : puji Tuhan yang telah menambahkan saya ilmu, teruskan ceritamu nak!
Murid : apel itu disebut apel merah dan apel hijau. Apel hijau itu melambangkan rupiah, apel merah melambangkan dolar. Ajaibnya apel ini bisa membuat orang yang salah jadi  dibebaskan, orang yang bersalah dilepaskan dari hukuman, orang yang mencuri uang rakyat bisa dengan bebas berjalan jalan keluar negeri.
Pertapa : wah..wah…Tuhan lindungilah negeri muridku ini.
Murid : ya guru, mohon doanya, karena apel ini telah menjadi kanker bagi negeri saya. Konon gara gara apel itu negeri kami dulunya bernama Atlantis yang penduduknya  gemah ribah loh jinawi ini, makmur lahir batin sekarang berubah menjadi sengsara seperti sekarang ini.
Pertapa : Wah wah… ampunilah negeri muridku ini Tuhan.
Murid : Amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar